Jannatul Baqi’, merupakan pemakaman umum pertama di Madinah yang terletak di sebelah timur tenggara Masjid Nabi. Jannatul Baqi’ merupakan tanah tempat dimakamkannya para ahlul-bait (keluarga) Rasulullah SAW serta para sahabat beliau SAW. Jannatul Baqi’ juga dikenal dengan nama Baqi’Al-Gharqad.
Saat awal mula Nabi SAW hijrah ke Madina, Baqi’ merupakan lahan yang ditumbuhi pohon-pohon ghardad atau dikenal dengan nama Lycium shawii dalam bahasa latin. Dalam sejarahnya, Baqi’ kemudian dibersihkan dan dijadikan sebagai tempat pemakaman Muslim yang meninggal di Madinah Al-Munawwarah. Sahabat anshar pertama yang dimakamkan di Baqi’ adalah As’ad bin Zurarah, sedangkan sahabat muhajirin pertama yang dimakamkan di Baqi’ adalah Utsman bin Mazh’un.
Ahlul bait yang pertama kali dimakamkan di pemakaman Baqi’ adalah putri Rasulullah SAW, Ruqayyah. Selanjutnya putra Nabi SAW yang bernama Ibrahim juga dimakamkan di Baqi’. Kemudian berdasarkan perintah Nabi SAW dua putri beliau SAW yang lain yaitu Zainab dan Ummu Kultsum, juga dimakamkan di Baqi’, berdekatan dengan makam Utsman bin Mazh’un. Selain itu, istri-istri Nabi SAW (kecuali Ummul mukminin Khadijah RA) dan tercatat sebanyak 10.000 sahabat juga dimakamkan di Baqi’
Perluasan tanah makam al-Baqi’ dilakukan oleh khalifah Muawiyah I, saat itu khalifah Utsman bin Affan RA dimakamkan di dekat pemakaman Yahudi, sehingga untuk menghormati jasa-jasa sahabat Nabi tersebut, Muawiyah memperluas Jannatul Baqi’ dengan memasukkan pemakaman Yahudi tersebut ke dalam Baqi’. Selain itu, Muawiyah juga membangun kubah di atas makam Utsman RA. Kubah-kubah juga ikut dibangun di makam-makam tokoh-tokoh penting di Baqi’.
Sepanjang sejarah, terdapat dua kali penghancuran bangunan-bangunan di Al-Baqi’ yang dilakukan oleh pasukan Saudi, yaitu pada tahun 1806 dan 1925. Penghancuran pertama dilakukan pada abad ke-19, yang menghancurkan bangunan-bangunan keagamaan seperti tempat-tempat ibadah dan juga kuburan di Baqi’ dan sekitarnya. Hal ini dilakukan untuk menegakkan Tauhid, dan misi pemberantasan syirik dan bid’ah. Diduga, terjadi praktik penyembahan terhadap kuburan.
Penghancuran kedua terjadi di masa Raja Ibnu Saud. Ia mengizinkan penghancuran bangunan dan situs sejarah. Hal ini dilakukan pada April 1926. Saat itu, batu-batu nisan yang sederhana juga ikut dimusnahkan. Baqi’ saat terjadi pemusnahan tersebut hanya tersisa gundukan tanah, batu-batu, dan pecahan semen dan bata yang berserakan. Aksi ini menuai protes dari berbagai pihak, namun pemerintahan Arab saudi menolak untuk kembali memugar bangunan di atas kuburan tersebut.
Rasulullah SAW menyebutkan tentang keutamaan makam Al-Baqi’ dalam hadistnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, bahwa sanya Rasulullah SAW bersabda;
"Aku adalah orang pertama yang akan dikeluarkan dari bumi, kemudian Abu Bakar dan Umar. Kemudian kami dibangkitkan dan kami pergi menuju Baqi', lalu mereka semua dibangkitkan bersamaku. Setelah itu aku menunggu penduduk Makkah, dan mereka semua dibangkitkan bersamaku. Mereka semua berkumpul memenuhi antara dua tanah haram (Makkah dan Madinah)." (HR Ahmad dan Tirmidzi)
Dalam sebuah hadist riwayat Aisyah RA, dikatakan bahwa Rasulullah SAW selalu membaca doa dan salam saat melewati makam Al-Baqi’.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم كُلَّمَا كَانَ لَيْلَتَهَا مِنْ رَّسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم
يَخْرُجُ مِنْ آخر الليل إلى البقيع، فَيَقُولُ: السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ، وأَتَاكُمْ مَا تُوعَدُونَ، غَداً مُؤجَلُونَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ الله بِكُمْ لاحِقُونَ، اللَّهُمَّ اغْفِرُ لِأَهْلِ بَقِيعِ الْعَرْقَدِ
Artinya: "Dari Aisyah RA. berkata: Rasulullah SAW keluar dan menjelang malam sampai di Baqi, lalu bersabda: "Salam sejahtera atas kalian wahai (penghuni) rumah kaum beriman! Apa yang dijanjikan kepada kalian yang masih ditangguhkan besok itu pasti akan datang kepada kalian dan kami Insya Allah akan menyusul kalian. Ya Allah! Ampunilah ahli Baqi' al-Gharqad." (HR Muslim)
Makam al-Baqi’ saat ini juga digunakan sebagai tempat pemakaman bagi jamaah yang meninggal di Madinah Al-Munawwarah.
Penulis : Abi Khairul Azzam
Divisi : Hisar Global Hicaz Operasional
Comentários